Kamis, 09 Februari 2017

Pengertian Pengalamatan Jaringan

Pengertian pengalamatan Jaringan
Pengalamatan jaringan merupakan suatu metode pengalamatan IP yang bertujuan untuk mengatur alamat suatu komputer yang terhubung dalam jaringan global maupun lokal. Pengalamatan jaringan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer dalam suatu jaringan atau dalam sebuah jaringan internet. Pengalamatan IP berupa alamat yang terdiri dari 32-bit yang dibagi menjadi 4 oktet yang masing masing berukuran 8-bit. Format pengalamatan IP pada umumnya ditulis xxx.xxx.xxx.xxx. Sebuah alamat IP dapat dibagi dua bagian dengan menggunakan subnet mask yakni metode yang digunakan untuk membagi alamat IP dalam jaringan menjadi kelompok-kelompok tertentu. Bagian pertama di dalam alamat IP adalah Network Identifier (NetID) yang bertujuan untuk mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah jaringan internet dan bagian yang kedua adalah Host Identifier (HostID) yang bertujuan untuk mengidentifikasikan host dalam jaringan. Dalam jaringan komputer, pengalamatan IP merupakan sesuatu hal yang sangat penting karena pengalamatan ini yang akan menentukan dan mengidentifikasi alamat dari dalam sebuah komputer pada jaringan dan juga memilki identitas yang unik. Jadi, adanya alamat IP ini memudahkan untuk mengetahui sumber dan tujuan dari pengiriman paket ataupun menerima paket data.
1.1              IP Address

Setiap komputer yang ingin berhubungan atau berkomunikasi haruslah menggunakan TCP/UDP paket harus memiliki IP sebagai alat pengenal host pada jaringan internet. IP merupakan kepanjangan dari internet protocol yang juga merupakan protokol network layer yang digunakan oleh protokol TCP (Transmission Control Protocol) ataupun IP (Internet Protocol) untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer. Tentunya sebuah komputer harus memiliki IP address yang berbeda dari tiap tiap komputer. IP address merupakan sekumpulan angka dengan panjang tertentu yang digunakan untuk mengidentifikasikan alamat sebuah komputer maupun setiap host pada suatu jaringan. Dalam pemilihan alamat pada IP haruslah bersifat unik yakni dimana tidak boleh ada satu alamat IP yang sama dipakai oleh dua komputer atau host yang berbeda. Jadi, IP address merupakan sebuah alamat yang unik yang telah ditetapkan hanya untuk sebuah komputer dan tidak boleh ada alamat yang sama antar tiap tiap komputer yang bertujuan untuk memudahkan mengidentifikasi sebuah alamat komputer dalam jaringan internet. Dalam hal pengiriman sebuah data melalui jaringan internet dapat dilakukan dengan berdasarkan alamat IP address komputer pengirim dengan komputer penerima. Seperti yang diterangkan sebelumnya IP address memiliki dua bagian yakni, alamat jaringan (network address) dan alamat host (host address) dalam sebuah jaringan internet. Network address digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer dalam jaringan lokal berada, sedangkan host address digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer pada jaringan lokal. Dalam sistem pengalamatan IP, ada dua sistem yang digunakan yakni alamat versi 4 (Ipv4) dan alamat IP versi 6 (Ipv6).
1.1.1        IPv4
IP address versi 4 merupakan sebuah sistem pengalamatan jaringan yang digunakan didalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang alamat dalam IPv4 adalah 32-bit dan prinsip kerjannya adalah paket-paket data ygn dimuat dalam alamat IP dari komputer pengirim data kepada alamat IP pada komputer yang akan dituju (reciever), lalu paket data tersebut selanjutya akan dikirim kedalam jaringan. Paket data kemudia dikirim dari router ke router berdasarkan alamat IP menuju alamat IP/komputer yang akan dituju. IP address versi 4 memiliki lima kelas yang berbeda, kelas ini nantinya akan menentukan batas antara prefix dengan suffix. Kelas-kelas yang ada pada IPv4 adalah sebagai berikut:
1.      Class A: network prefix 8 bit dan IP address biasanya dimulai dengan “0”. Bit pertama dari alamat IP kelas A adalah 0 dan 7 bit berikutnya merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host dan terdapat 128 network pada kelas ini, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.
2.      Class B: network prefix 16 bit dan IP address biasanya dimulai dengan “10”. Dua bit pertama bernilai “10” dari alamat IP kelas B, 14 bit berikutnya merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Ada lebih dari 16 ribu network kelas B yakni dari 128.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx dan host yang dapat ditampung pada kelas B adalah sebanyak 65 ribu host.
3.      Class C: network prefix 24 bit dan IP address dimulai dengan “110”. Tiga bit pertama diawali dengan 110 pada alamat IP kelas C, 21 bit berikutnya merupakan bit network dan 8 bit terakhir merupakan bit host. Pada alamat IP kelas C terdapat lebih dari 2 juta network dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.
4.      Class D: network prefix multicast dan IP address dimulai dengan “1110”. Empat bit pertama adalah 1110 dan IP address pada kelas ini merupakan IP yang digunakan untuk multicast address.
5.      Class E: network prefix eksperimen dan IP address dmulai dengan “11110”. Alamat IP kelas ini memiliki sifat yang khusus sama seperti kelas D yang dimana pada kelas ini alamat IP di sini digunakan untuk bereksperimen.
1.1.2        IPv6
IPv6 yang memiliki panjang 128-bit  yang total alamatnya mencapai hingga 4 miliar akan tetapi jumlah ini mempunyai limit dalam penggunaan alamatnya dan jumlahnya pun tidak mencapai 4 miliar. IPv6 ini akan memberikan ruang yang sangat banyak dalam pemggunaan alamatnya dan dapat dipakai untuk masa depan nanti persediaanya. IP versi 6 ini juga membentuk inftastruktur routing yang di susun secara hirarki yang tujuannya untuk mengurangi kompleksitas proses routing yang panjang dan tabel routing. Berbeda dengan IP versi 4, pada IP versi 6 menggunakan konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP server yang istilah asingnya disebut stateful address configuration. Ada juga konfigutasi alamat IPv6 yang tanpa menggunakan DHCP server yang disebut dengan istilah stateless address configuration.  Dalam IPv6  bit-bit tingkat tinggi akan digunakan sebagai identitas dalam alamat IPv6 yang disebut dengan istilah Format Prefix. IPv6 tidak mengenal istilah subnetting  yang ada hanyalah format prefix. Dalam IPv6 pengalamatan didefinisikan dalam RFC 2373. IPv6 ini memiliki fitur-fitur baru yakni sebagai berikut:
1.      Peningkatan kapasitas menjadi 128 bit.
2.      Penyederhanaan format header untuk mempercepat pemrosesan paket.
3.      Option dan ekstensi header agar lebih efisien dalam penerusan paket (packet forwarding).
4.      Kemampuan pelabelan aliran untuk kualitas layanan yang lebih baik.
5.      Autentifikasi dan kemampuan privasi untuk keamanan.
6.      Konfigurasi yang otomatis.
7.      Alamat yang anycast (penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah grup).
1.1.3        Kategori IP Address
IP address  memiliki beberapa kategori diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Unicast
Menyediakan komunikasi secara point to point.
2.      Multicast
Menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam grup yang sama dengan byte awal FF.
3.      Anycast
Menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah grup.
1.1.4        Alamat cakupan IP address
Alamat dalam IP address dibagi menjadi 3 bagian, yakni:
1.      Link Local yakni alamat yang mengijinkan komunikasi dalam satu sibnet.
2.      Site Local yakni alamat yang mengijinkan komunikasi dalam satu intranet.
3.      Global Address yakni alamat yang mengijinkan komunikasi dalam internet.
1.2              Subnetting
Subnetting merupakan suatu cata untuk mengatasi masalah yang ada pada alamat IP atau memecah bagian dari sebuah alamat IP guna mendapatkan kecepatan pengiriman sebuah paket data dan mencegah adanya kehilangan paket data. Teknik subnetting memiliki tujuan dalam penggunaanya yakni sebagi berikut:
1.      Untuk mengefisiensikan IP address.
2.      Mengatasi masalah topologi pada jaringan network.
3.      Untuk mengurangi tingkat congesti dalam suatu network.
4.      Untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.
Selain itu subnetting sendiri memiliki keunggulan diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Dengan subnetting IP address menggunakan hierarki 3-layer yakni, network, subnet, dan host.
2.      Meningkatkan efisiensi IP address dengan tidak mengkonsumsi keseluruhan address kelas B dan C untuk tiap jaringan fisik.
3.      Mengurangi kompleksitas router karena router eksternal tidak mengetahui mengenai teknik subnetting ini, kompleksitas table routing pada eksternal router dikurangi.


Bagikan

Jangan lewatkan

Pengertian Pengalamatan Jaringan
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.